Kisah Inspiratif Wanita Difabel Ini Buat Kamu Malu Jika Mengeluh Soal Hidup

Berbagisemangat.com – Keterbatasan fisik tak menjadi penghalang bagi wanita asal China ini untuk terus berkarya dan mandiri. Meskipun sulit menggunakan kedua tangannya, ia pun mampu menjadi pelukis sukses yang mencuri atensi banyak netizen.

Zhang Junli merupakan seniman asal Taiyuan, Provinsi Shanxi, China yang menginspirasi jutaan orang dengan dedikasinya pada kerajinan tangan dengan menjalani hidup sepenuhnya. Zhang menderita rheumatoid arthritis, suatu kondisi autoimun yang menyerang sendi.

Seperti dilansir dari Nextshark, wanita berusia 40 tahun ini pertama kali didiagnosa menderita penyakit tersebut pada usia enam tahun. Zhang tak benar-benar lumpuh sampai usia delapan tahun ketika ia kehilangan 90 persen dari fungsi sendi tubuhnya dan telah terbaring di tempat tidur sejak itu. Pada usia 10 tahun, dia dipaksa untuk mulai merencanakan masa depannya.

Zhang mulai menggambar sebagai hobibpada usia dini, hingga akhirnya menekuni lukisan cat minyak tiga tahun lalu. Ia mengembangkan keterampilannya pada 2015 dengan instruksi dari seorang guru profesional. Sejak saat itu, Zhang membuat lebih dari 300 lukisan dengan setengahnya terjual habis di toko WeChat miliknya.

“Lukisan mengubah saya. Pertama kali saya mengambil kuas, seolah-olah saya telah menemukan panggilan saya. Saya merasa aaya hidup untuk menggambar,” ujar Zhang.

“Dunia ini terlalu. Bahkan jika saya dalam kesehatan yang buruk, saya tidak ingin melepaskan kesempatan untuk hidup,” tambahnya.

Zhang kini sukses menjual banyak lukisannya. Ia pun tak percaya dan sangat tersentuh oleh dukungan semua orang dan merasa seperti mimpi.

Kisah Inspiratif Wanita Difabel Ini Buat Kamu Malu Jika Mengeluh Soal HidupFoto: Nextshark

Sementara Zhang tak bisa menggerakkan sebaguan besar tubuhnya, ia masih berhasil menemukan cara untuk melakukan apa yang ia cintai dengan menjepit kuas di antara jari-jarinya yang lumpung. “Saya bisa menggerakkan pinggul, bahu, dan leher saya sedikit. Selain itu, saya tidak bisa bergerak sama sekali,” terang Zhang.

Transisi itu tidak terlalu mudah bagi Zhang. Pergelangan tangannya benar-benar kak. Ia harus menemukan cara untuk memegang kuas menggunakan ibu jari, dan telunjuk sambil memiringkan pundaknya dan memberikan tekanan pada kanvas.

Meskipun memiliki keterbatasan fisik dan mengalami kesulitan, Zhang masih memiliki pandangan positif tentang kehidupan. Selain melukis, yang memakan waktu sekitar satu minggu hingga 12 hari untuk menyelesaikannya, ia juga menulis empat buku di bawah namanya, tiga fiksi dan satu otobiografi.

“Saya ingin mendorong orang-orang ysng berbeda dalam situasi yang sama seperti saya untuk tidak menyerah pada diri mereka sendiri. Daripada menangis dan khawatir sepanjang hari, cari jati diri Anda dan temukan makna hidup Anda,” ujar Zhang.

Related posts