Kisah Kakek Penjual Telur Puyuh yang Banting Tulang Demi Pulang Kampung

Kehidupan sulit sering dialami pedagang kecil terutama mereka yang sudah berumur. Seperti kakek penjual telur puyuh yang berjualan dari pagi hingga malam untuk bisa pulang kampung bertemu istrinya.

Tak semua orang memiliki kehidupan yang baik dan menyenangkan. Banyak dari mereka yang juga harus berjuang lebih keras bahkan untuk memenuhi makan di hari itu.

Mereka yang mau berusaha biasanya akan bekerja tak kenal lelah dari sejak pagi hari hingga larut malam. Berjualan di pinggir jalan di bawah terik matahari dan penunggu para pembeli untuk datang menghampiri dan melariskan beberapa barang dagangan mereka.

Tak jarang, uang yang mereka kumpulkan bukan hanya untuk makan, tetapi juga disisihkan sebagian agar bisa pulang kampung dan bertemu keluarganya. Seperti yang terjadi pada kakek penjual telur puyuh di Surabaya ini.

Dilansir melalui akun Instagram @belajar_peduli (1/5) seorang kakek di Surabaya setiap harinya berjualan telur puyuh di pinggir Jalan Ngagel Selatan, Surabaya. Pak Sumantri diketahui berjualan agar bisa mengumpulkan uang dan pulang ke kampungnya di Lamongan untuk bertemu sang istri tercinta.

Pak Sumantri diketahui tinggal hanya bersama sang istri di Lamongan. Kebutuhan hidup untuk menyambung hidup mebuat pak SUmantri harus pergi merantau ke Surabaya untuk berjalan telur puyuh dan mainan anak-anak.

Semua anaknya sudah memiliki keluarga dan hidup terpisah dengan orang tuanya. Alasan pak Sumantri yang tak ingin merepotkan anak dan cucunya membuatnya harus bekerja mencari nafkah bahkan pergi jauh dari rumahnya dan meninggalkan sang istri.

Pak Sumantri berjualan dari pagi hingga malam hari. Ia selalu duduk di pinggir Jalan Ngagel Selatan, Surabaya untuk menjajakan sekeranjang telur puyuh dan beberapa mainan anak-anak. Saat ada yang datang membeli dagangannya ia terlihat begitu senang dan bersyukur.

Walaupun di usia senja, pak Sumantri selalu yakin bahwa tubuhnya yang masih sehat mampu untuk mencari nafkah untuk ia dan istrinya. Keinginan kuat pak Sumantri untuk tidak mengganggu kehidupan anak-anaknya ini membuatnya harus kepanasan dan kehujanan duduk di dekat pom bensin seberang sungai Jalan Ngagel Selatan.

Sudah bertahun-tahun pak Sumantri tinggal di Surabaya untuk berjualan. Pendapatannya yang terbatas hanya mencukupi kebutuhannya untuk makan sehari-hari dan membuatnya kesulitan untuk menyisihkan uang untuk biaya pulang kampung dan bertemu sang istri.

Pak Sumantri, diketahui berasal dari kota Lamongan. Di Lamongan, ia meninggalkan sang istri sendirian di rumahnya. Pak Sumantri benar-benar membutuhkan bantuan dan uluran tangan agar dagangannya laris dan bisa pulang untuk bertemu sang istri tercinta.

Ketika melewati daerah Ngagel Selatan, Surabaya, tak ada salahnya untuk membeli beberapa butir telur puyuh atau mainan yang ia jajakan. Keinginan pak Sumantri saat ini hanyalah ingin pulang dan bertemu sang istri pada lebaran tahun ini.

https://www.instagram.com/p/COVDOeVhRe0/

Related posts