Kisah Shodiqin, Sopir Ojek Online yang Lebih Sukses Setelah di-PHK

Achmad Shodiqin (34), yang mengaku lebih sukses setelah di-PHK (TribunJakarta/Ega Alfreda)

Berbagiemangat.com  –  Achmad Shodiqin (34), mengaku lebih sukses hingga mampu menyekolahkan ketiga anaknya setelah di-PHK di sebuah pabrik di daerah Serpong, Tangerang, Banten.

Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) memang merupakan sebuah tindakan yang dapat merugikan sebuah pihak, terutama karyawan yang dikeluarkan.

Namun, beda ceritanya dengan Achmad Shodiqin (34), seorang sopir ojek online yang di-PHK sekitar dua tahun lalu.

Pasalnya, setelah dia dikeluarkan sebelah pihak, pria yang akrab disapa Shodiqin tersebut langsung melamar pekerjaan sebagai sopir ojek online berwarna hijau itu.

Tak perlu lama-lama, dalam waktu sekira dua tahun ia pun berhasil menyekolahkan anaknya hingga bangku Sekolah Dasar. Padahal, sebelumnya anak pertamanya itu telat masuk TK lantaran terikat utang.

“Waktu masih jadi buruh pabrik, saya hampir tidak bisa masukin anak pertama saya masuk SD, soalnya ada utang sama temen jadi gaji pabrik hampir semua untuk nyicil utang. Sisanya untuk beli makan,” ujar Shodiqin saat dijumpai di sebuah warung kawasan Ciledug, Tangerang, Minggu (6/5/2018).

Ia melanjutkan, bahwa dia sempat depresi ringan lantaran sempat menjadi pengangguran selama sebulan.

Tak putus asa, demi istri dan dua anaknya yang masih kecil dia melamar pekerjaan sebagai sopir ojek online.

“Alhamdulillah dua tahun kerja di Grab bisa masukin anak pertama saya sekolah, telat setahun sih tapi bersyukur banget, malah bisa cicil motor buat kerja,” imbuhnya.

Dari pantauan TribunJakarta.com saat mengobrol dengan Shodiqin, ia tampak menggunakan sepeda motor matik keluaran Honda dan terlihat baru.

“Sebelumnya mah boro-boro, ke tempat kerja aja naik angkot, makan seadanya, anak mau jajan saja saya mikir mau kasih uang jajan,” ucap Shodiqin.

Pasalnya, ia sedang mengumpulkan uang untuk mengontrak sebuah rumah di daerah Cikokol.

Ia pun mengaku sudah membuatkan warung kecil-kecilan untuk berjualan sang istri.

“Alhamdulillah pendapatan saya sekarang mungkin ada tiga kali lipat dari waktu jadi buruh. Asal rajin ngider aja mas,” celetuk Shodiqin sambil tertawa.

  1. Ia berharap anaknya tidak mengalami nasib seperti ayahnya yang hanya mengenyam pendidikan Sekolah Dasar lantaran terbentur faktor ekonomi.

(Berbagisemangat.com – TribunJakarta)

Related posts