Kisah Yeni yang Lulus Cumlaude Berkat Mengkudu

Berbagisemangat.com – Banyak jalan menggapai prestasi saat kuliah. Cerdas memanfaatkan kondisi sekitar salah satunya. Seperti yang dipraktikkan Yeni Oktavia, yang lulus cumlaude dari Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya. Bagaimana kisah sukses Yeni?

Gadis kelahiran 26 September 1966 ini cukup pintar dalam memanfaatkan apa yang ada di sekitar rumahnya. Padahal, di samping rumah Yeni adalah pemakam umum yang di kawasan itu banyak pepohonan. Salah satunya adalah pohon mengkudu.

“Kebetulan sebelah rumah adalah kuburan. Orang sering menebang pohon mengkudu, karena memang buahnya pahit,” kata Yeni yang akan merayakn ulang tahun bulan ini.

Dia mengamini buah mengkudu memang bukan buah yang tidak lazim dikonsumsi. Kebanyakan pohon mengkudu ditebang oleh masyarakat. “Padahal ayah saya suka minum sari mengkudu untuk menurunkan hipertensi. Jadi saya kepo (penasaran, red) untuk mengutak-atik buah ini,” ujar Yeni.

Maka, Yeni pun bolak balik ke kuburan demi mendapatkan hasil yang diinginkannya. Penelitiannya bukannya tanpa hambatan. Saat mencoba untuk mengolah, buah ini ternyata memiliki aroma yang tidak enak dan pahit. “Akhirnya saya mencoba mengambil sari mengkudu,” katanya.

Ia mencoba untuk mengolah sari mengkudu ke dalam es krim. Tapi ide ini tidak diterima masyarakat sekitarnya. Tak patah arang, dia kemudian mengolah sari mengkudu ke dalam puding.

“Alhamdulillah ketika diuji ke masyarakat, ternyata banyak peminatnya. Bahkan tetangga minta resep puding mengkudu saya,” ujar alumni MAN Surabaya itu.

Yeni lalu membagikan resep pudding itu, yang terdiri dari 350 gram buah mengkudu dibuat sarinya hingga terkumpul 100 mililiter. Dicampur dengan air biasa 850 mililiter, garam 1,5 gram, gula 170 gram dan agar-agar satu sachet.

Dia menekankan buah mengkudu dipilih yang paling matang agar bisa cantik saat disajikan. “Kalau masih mentah, buahnya keras, dan kalau ketuaan sarinya jadi cokelat. Jadi cari buah matang warnanya lebih hijau tua dan lembut teksturnya,” terangnya.

Supaya khasiatnya lebih terjamin, penelitiannya sudah diuji di laboratorium. Hasilnya dalam 100 gram puding mengkudu mengandung antioksidan 77,08 persen, Vitamin C 0,22 persen, Energi 51,17 Kkal, Karbohidrat 6,17 gram dan lemak 0,08 gram.

Meski mengkudu juga berkhasiat untuk menstabilkan gula darah, Yeni tak menyarankan penderita mengonsumsi pudingnya. Karena ada bahan dari gula pasir.

Hasil penelitian selama 7 bulan itu ia tuangkan dalam tugas akhir berjudul “Analisa Kadar Vitamin C, Aktivitas Antioksidan, Kadar Proksimat dan Daya Terima Puding Mengkudu (Morinda citrifolia L)”.

Berkat karya penelitian ini, Yeni dapat lulus tepat waktu dengan nilai IPK sangat memuaskan. “Alhamdulillah,” pungkasnya.

Related posts