Lewat Gerakan YuSRo, Komunitas Ini Ajak Umat Sedekah dengan Roti

Berbagisemangat.com – Tidak selamanya sedekah diartikan dengan uang. Ada banyak cara dan pengganti yang dapat didermakan salah satunya adalah dengan roti.

Dirasa memiliki nilai-nilai sosial dan menjadi sedekah, Ani begitu ia akrab disapa, akhirnya melanjutkan aksi tersebut sampai saat ini, bahkan telah berhasil menciptakan duplikasi di berbagai daerah di Indonesia.

Mengusung nama “YuSRo” gerakan ini diambil dalam Bahasa Arab yang artinya “Kemudahan”, dan sejalan dengan visi dan misi, gerakan ini dibuat sederhana dan mudah diikuti oleh siapa saja.

“Semoga membawa kebaikan dan kemudahan untuk semua,” ujar Ani.

Apa sih YuSRo ?

Secara sederhana YuSRo diartikan sebagai gerakan membuat dan menyedekahkan roti yang diutamakan pada hari Jumat subuh. Karena Jumat merupakan hari raya umat Islam setiap satu pekan. Namun tidak menutup kemungkinan jika diadakan di hari lain.

“Sedekah sifatnya dinamis, bisa kapan saja dan di mana saja,” tutur Ani.

Sementara untuk lokasi penyaluran biasa dilakukan di masjid-masjid terdekat yang ditukan untuk para pejuang subuh.  Dengan harapan bertambahnya jumlah jemaah subuh di setiap masjid.  Juga dapat dibagikan pada yatim dan dhuafa atau kegiatan lainya yang sesuai.

“Menjadi wadah berkumpulnya para ibu dan menambah keterampilan membuat roti. Mimpi besar kami menjadi bagian dari kebangkitan Islam, dan bersedekah roti setiap hari,” tandasnya.

Siapa saja yang boleh ikut gerakan ini ?

Kembali lagi pada misi awal, gerakan ini bersifat kerelawanan dan menjadi sedekah bagi semua ummat. Tentunya siapa saja boleh ikut dalam gerakan ini dan tidak ada batasan karena Yusro adalah milik semua.

Bagaimana cara kerjanya ?

Siapapun yang menjadi penggerak YuSRo baik perorangan maupun berkelompok, bertanggung jawab untuk mencari atau mengumpulkan dana sendiri, menyiapkan rotinya dan membaginya ke masjid-masjid atau tujuan lainya yang sesuai.

Bagaimana kriteria Masjid tujuan? dan Apakah harus di Masjid?

Selain untuk tujuan sedekah, gerakan ini ditujukan untuk dalam rangka memakmurkan masjid. Dalam hal ini dimaksudkan dengan meramaikan dengan cara menghimpun jemaah.

“Kita sasar masjid-masjid yang masih sepi jemaah sholat subuhnya, atau masjid-masjid yang berada di pinggir jalan dimana syiar Islam akan terlihat jelas,” ucap Ani.

Tidak ada keharusan disalurkan ke masjid, jika di masjid sudah terpenuhi dan masih ada kelebihan, bisa disalurkan ke anak yatim, dhuafa atau kegiatan keagamaan lainya sesuai kemampuan atau amanah para donatur.

Berapa jumlah yang harus diproduksi atau dibagikan? dan Apakah harus membuat roti sendiri?

Dalam hal ini pihak YuSRo pusat tidak menetapkan jumlah atau batasan khusus, dan kembali lagi pada kemampuan individu atau kelompok yang ingin menduplikasi.

“Berapapun mampunya InsyaAllah pahala akan Allah catatkan untuknya,” kata Ani.

Selain itu, duplikator juga tidak diwajiban untuk membuat roti sendiri. Roti boleh dibeli di bakery milik Muslim dan halal. Kemudian, disebar ke masjid-masjid atau, menitipkan donasi ke YuSRo terdekat atau dimanapun yang ingin juga berdonasi.

Apakah harus roti ?

Tidak wajib, boleh donat, atau panganan lain, seperti singkong rebus, ubi rebus, jagung rebus yang pasti dibagikan di Jumat subuh.

Apakah harus punya standar khusus resep rotinya ?

Tidak, jika sudah punya resep sendiri bisa digunakan.  Namun, ada resep yang sudah di wakafkan untuk kegiatan sedekah yang boleh digunakan siapa saja.  Resep bisa diliat di Fan Page YuSRo atau grup Whatsapp ke setiap cabang YuSRo.

Apakah penanggung jawab harus membuat laporan setiap pekan ?

 

Sebagai gerakan sosial, YuSRo Indonesia memberlakukan pelaporan rutin setiap pekan. Minimal tiap pekan ada laporan pertanggung jawaban amanah yang dipercayakan pada setiap YuSRo dalam format yang sudah ditentukan.

“Format ini mohon dijaga konsistensinya agar mudah dipahami dan terjaga keberlanjutannya, karena data yang jelas dan transparan mewakili segalanya,” pungkas Ani.

 

Related posts