Berbagisemangat.com – Seorang bocah laki-laki berusia 10 tahun menghubungi nomor darurat 911 bukan untuk melaporkan kejadian yang mengancam keselamatannya. Dengan polosnya, bocah itu meminta bantuan terkait pekerjaan rumah.
1. Ia kesulitan menyelesaikan soal matematika
Departemen Kepolisian Fort Collins (FCPD) di negara bagian Colorado mengunggah rekaman suara bocah itu di akun Facebook resmi mereka. Rupanya si bocah tersebut meminta tolong polisi untuk menyelesaikan soal pembagian yang sedang dikerjakannya.
Polisi yang menerima teleponnya adalah Chris Clow. Kepada Clow, bocah itu berkata, “Hi, ini bukan keadaan darurat, tapi aku berusia 10 tahun dan aku sedang mengerjakan PR matematika dan aku tak bisa memecahkan jawaban berapa 71 dibagi 3,052.”
2. Polisi pun membantu memecahkan persoalan tersebut
Clow pun memutuskan untuk membantu anak tersebut dengan memberikan jawabannya: 42,9. Meski Clow bersedia meluangkan waktu, tapi kepolisian langsung mengeluarkan keterangan bahwa di masa depan belum tentu mereka bisa menyelesaikan masalah yang sama.
“Tidak semua petugas punya kemampuan di bidang matematika dan/atau siap membawa kalkulator seperti Chris. Meski begitu, harus diingat bahwa FCPD tak bertanggung jawab untuk jawaban-jawaban PR yang keliru. Jika kamu atau anakmu merasa butuh bantuan polisi saat ada tugas, tolong kontak petugas sekolah kalian selama jam belajar. Mereka suka berbicara dengan para siswa tentang apa saja.”
3. Kepolisian mengaku sering mendapat panggilan bukan darurat
Setelah kejadian ini viral dan menjadi pemberitaan, juru bicara kepolisian, Kate Kimble, mengatakan kepada ABC bahwa pihaknya tak hanya sekali mendapat panggilan yang tak bersifat darurat. “Seringkali petugas mengambil kesempatan itu untuk mengedukasi mereka tentang alasan yang tepat dan salah untuk menghubungi 911,” ujar Kimble.
“Kadang, seperti kasus ini, mereka merasa warga mungkin hanya butuh sedikit perhatian dan jika sedang tak sibuk, mereka bersedia membantu,” tambahnya. Kimble sendiri mengatakan bahwa itu “jadi pengalaman yang takkan dilupakan” oleh Clow.
