Mahasiwa Unissula Bikin Gelang Salat Berjamaah untuk Tuna Rungu

Berbagisemangat.com – Lima mahasiswa Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) Semarang menciptakan alat untuk membantu penyandang tuna rungu saat salat. Alat tersebut berbentuk gelang dengan nama GGS.

GGS merupakan singkatan dari Gelang Gerakan Salat yang dikembangkan sejak 4 bulan lalu. Gelang ini ada dua jenis yaitu untuk imam dan makmum. Alat bisa mendeteksi gerak imam dan memancarkan sinyal ke gelang makmum yang kemudian dikonversi menjadi getaran.

Pembuatnya yaitu Aisyah Ardani dan Wa Ode Anastasya Dari Fakultas Agama Islam, bersama Muqtafa Amirul Wildan, Cahrudin, dan Ufi Najib dari Fakultas Teknologi Industri. Mereka berkolaborasi dari segi ilmu agama dan juga teknologinya.

(28) Gelang disabilitas

Aisyah mengatakan awalnya mereka melakukan riset ke penyandang disabilitas. Gadis berkursi roda itu kemudian menemukan kesulitan rekan tuna rungunya yang mengeluh saat Salat berjamaah.

“Kami tanya-tanya kesulitan dalam kehidupan sehari-hari. Ternyata salah satunya soal salat, itu buat ide,” kata Aisyah di kantor Gubernur Jateng, Rabu (19/9/2018).

Ide tersebut kemudian diikutkan dalam Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) ke Kemenristekdikti hingga akhirnya sampai di Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS).

“Ini membuatnya sejak dari ide itu sekitar 4 bulan,” ujar gadis yang hafiz Al Quran itu.

Wildan menambahkan, alat tersebut masih terus dikembangkan karena getaran yang diberikan masih sama untuk semua gerakan salat. Selain itu ukuran juga masih berukuran besar.

Mahasiwa Unissula Bikin Gelang Salat Berjamaah untuk Tuna Rungu
“Ini masih terus dikembangkan. Ukurannya nanti diharapkan bisa sekecil ini,” kata Wildan sambil menunjukkan jam tangannya.

GGS ternyata banyak respon baik apalagi setelah diuji coba ke penyandang tuna rungu. Mereka juga akan ikut konferensi internasional di Malaysia dengan membawa GGS. Selain mendapat dukungan dari Universitas, Aisyah ternyata coba-coba iseng me-mention akun twitter Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo untuk meminta bantuan.

Curahan hati Aisyah ternyata ditanggapi Ganjar. Mereka kemudian datang menemui Ganjar didampingi pembimbing Moh Farhan dan wakil rektor Unissula Muhammad Qomaruddin. Dalam pertemuan itu Ganjar mengapresiasi dan ikut memakai GGS untuk demonstrasi.

“Dia paparan bagus, idenya bagus, perlu kita buatkan ruang. Tadi ada dari Bapeda datang, ada pameran inovasi, bisa ikut di seminar, pengembangan. Ya selebihnya kita sumbang,” kata Ganjar.

Related posts