Pengurus Masjid Heran, Tiap Jumat Temukan Gulungan Uang Rp350 Ribu di Kotak Amal

Seorang pemuda Malaysia memiliki kisah unik setiap kali ikut membantu menghitung uang yang terkumpul di dalam kotak amal sholat Jumat.

Pemuda yang hanya ingin dikenal dengan nama Aidil ini adalah putra mantan bendara pengurus masjid di Masjid Besut yang terletak di Terengganu.

Aidil mengatakan di antara tumpukan uang kertas sumbangan jemaah di kotak amal Masjid Besut itu ada satu yang menarik perhatiannya.

“Hampir setiap Jumat, saya menemukan uang kertas pecahan 100 ringgit (hampir Rp350 ribu) yang dibungkus dalam uang kertas 1 ringgit yang digulung,” kata Aidil.

Uniknya, jemaah tersebut selalu menggunakan uang kertas 1 ringgit versi lama. Aidil menduga donatur misterius itu menggunakan uang kertas lama mungkin karena mudah untuk digulung.

“Hampir setiap Jumat, pasti ada gulungan uang kertas 1 ringgit lama itu yang berisi uang 100 ringgit,” katanya.

Menurut Aidil, gulungan 1 ringgit berisi 100 ringgit itu biasanya dimasukkan di dalam kotak amal yang ditempatkan di pintu masuk masjid.

Pemuda 17 tahun itu yakin gulungan uang 1 ringgit berisi uang 100 ringgit tersebut disumbangkan oleh jemaah yang sama.

“Ayah saya diangkat sebagai bendahara masjid sejak awal tahun. Hingga bulan ini (Desember), masih ada gulungan 1 ringgit dengan uang 100 ringgit di dalamnya.

“Hal ini membuat saya heran, dan ternyata menurut pengurus masjid lainnya, mereka juga menerima sumbangan yang sama sejak tahun lalu,” ujarnya.

Aidil mengaku kagum dan salut dengan jemaah misterius tersebut. Di masa pandemi Covid-19 yang serba sulit, jemaah itu masih mampu menyumbang masjid dalam jumlah besar setiap pekannya.

Namun, anak keempat dari lima bersaudara ini tidak tahu siapa orang yang berada di balik kontribusi yang begitu konsisten itu.

Kata Aidil, jemaah misterius itu sepertinya tidak ingin nilai sumbangannya yang sebenarnya diketahui oleh jemaah lain karena khawatir menimbulkan fitnah.

“Jika menaruh 100 ringgit dan diketahui jemaah lain, dikhawatirkan akan menimbulkan riyak. Jadi, lebih baik menyembunyikannya dalam gulungan 1 ringgit.

“Mungkin juga faktor keamanan agar orang lain tidak bisa mengetahui jumlah sumbangannya. Apalagi saat ini sering terjadi kasus pencurian uang kotak amal di beberapa masjid,” katanya.

Tetapi Aidil belakangan ini agak mengkhawatirkan keadaan jemaah misterius tersebut. Pasalnya, dalam beberapa waktu belakangan, jemaah misterius itu sepertinya tidak pernah lagi ke Masjid Besut.

“Hampir setiap Jumat selalu ada gulungan 1 ringgit. Jadi, ketika kami menghitung uang setelah sholat Jumat dan tidak menemukan gulungan tersebut, kami terkejut.

“Bukan soal uang 100 ringgitnya, tapi tentang kondisi jemaah berhati mulia itu. Kami jadi khawatir dengannya, mungkinkah dia sakit hingga tidak bisa ke masjid?” kata Aidil penuh tanda tanya.

Mungkin dia sholat Jumat di masjid lain atau punya urusan pribadi yang harus diselesaikannya. Yang pasti, kata Aidil, dia berharap jemaah misterius ini diberikan kesehatan dan rezeki.

“Sama seperti donatur lainnya, kami berharap dia diberikan kesehatan dan rezeki melimpah. Terima kasih atas kontribusi Anda untuk masjid kami,” pungkas Aidil.

Related posts