Perjalanan Tobat Napi Pembunuh yang Khatam Alquran di Penjara

Berbagisemangat.com – Hendra (34) seorang narapidana terjerat Pasal 340 tentang pembunuhan berencana mengaku beruntung berada di penjara. Penghuni Sel nomor 11 Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Cianjur ini menceritakan perjuangannya mengkhatamkan Alquran.

“Apa yang saya lakukan di masa lalu biarkan hidup di masa lalu, karena saya yang sekarang bukan saya yang hidup di waktu itu. Penyesalan juga tidak akan berguna, saat ini yang saya pikirkan adalah berubah bagaimana saya bisa lebih dekat dengan tuhan melalui untaian kitab sucinya,” tutur Hendra kepada detikcom, Rabu 9 Mei 2018 lalu.

Tidak mudah bagi Hendra saat membiasakan diri membaca huruf hijaiyah, ada tiga kelas di Lapas yang memang menerapkan sistem pesantren terpadu ini.

“Kelas A untuk tahapan Iqro, Kelas B untuk Alquran dan Kitab lalu yang terakhir Kelas Eksekutif untuk mempelajari Kitab Kuning. Oleh senior saya di Masjid At Taubah (Masjid di lingkungan Lapas) waktu itu diikutkan ke kelas A, memulai dari dasar,” kata Hendra.

Awalnya sulit bagi dia beradaptasi dengan kehidupan penjara yang memang menerapkan pola pesantren ini.

“Saya kan sopir angkutan umum, kehidupan saya dulu banyak di terminal. Boro-boro baca Alquran ke masjid saja jarang, terus terang awalnya saya berontak, sampai akhirnya dalam lima bulan mulai terbiasa. Satu tahun setelahnya sudah seperti bagian dari kewajiban saya sehari-hari,” tuturnya.

Saat ini Hendra sudah menjalani kehidupan selama 4 tahun di penjara. Alquran baginya sudah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kesehariannya di dalam penjara.

“Sudah khatam beberapa kali, apalagi Ramadan pasti semangat buat khataman. Ada rindu yang tidak bisa saya ucapkan ketika sedikit jauh dari Alquran, Alhamdulillah satu harapan saya dari apa yang saya ceritakan ini semoga menjadi motivasi untuk orang lain,” ujar Hendra.

(Berbagisemangat.com – Detik)

Related posts