Salut! Eks Napi di Medan Ini Bikin Warung-Rutin Bagi Makanan Gratis ke Warga

Berbagisemangat.com – Ada kisah inspiratif dari pria asal Medan bernama Ade Indra Wallad alias Bang Tunoq. Pria yang pernah merasakan dinginnya hidup di balik jeruji besi ini kini berubah setelah mendapat hidayah dan jadi rajin sedekah lewat usaha warung nasi urap yang dibukanya.

Tunoq bercerita soal dirinya yang pernah mendekam di penjara selama 5 tahun 10 bulan akibat kasus narkoba. Dia mengaku mendapat hidayah saat menjalani masa hukuman di penjara.

“Iya betul. Jadi saya ingin bangkit tanpa ada embel-embel di belakang gitu kan. Jadi saya jalani 5 tahun 10 bulan di dalam. Setahun 10 bulan itu, di situ saya mulai mendapat hidayah. Saya mulai bangkit dari keterpurukan, saya mulai menjalankan perintah Allah, sampai seketika sebulan dua bulan sebelum bebas, saya sudah punya arah mau ke mana saya, apa yang akan saya lakukan setelah bebas,” ujar Tunoq di Medan.

Dia mengaku sempat kesulitan memulai hidup dari awal setelah keluar dari penjara. Menurutnya, ada saja godaan dari rekan-rekan lamanya agar dirinya kembali ke dunia hitam.

“Makanya ini juga pesan buat teman teman di dalam, kalian harus tentukan juga jalan apa yang akan kalian buat saat keluar. Kalau nggak kalian tentukan sebelum keluar, kalian akan kembali lagi,” ujar Tunoq.

Setelah keluar dari bui, Tunoq meminjam modal Rp 5 juta kepada temannya untuk membuka warung nasi urap. Dia bersyukur ada temannya yang mendukung dirinya memulai usaha yang halal.

“Saya pinjam dari kawan yang mendukung saya. Kau harus bangkit katanya. Teman dari kecil. Alhamdulillah sudah saya kembalikan juga. Modal awalnya Rp 5 juta,” ujar Tunoq.

Tunoq pun membuka warung nasi urap pada Januari 2019. Dia mengatakan warung nasi urap menjadi pilihannya karena ibunya pernah punya bisnis serupa, namun sempat tutup.

Warung ini dinamakan ‘Warung Nasi Urap Bang Tunoq’ dan berlokasi di Jalan Sei Ular Baru, Medan. Dia menilai warung nasi urap punya pasar yang menjanjikan, apalagi ibunya sudah punya resep dan pelanggan lama.

“Ini usaha nasi urap ini tanggal 15 mendatang sudah genap 2 tahun. Jadi dari tahun 2019 saya mulai rintis nasi urap ini yang sebelumnya ini sudah dirintis sama orang tua saya, sama ibu saya. Sebelumnya, ibu saya jualan di Iskandar Muda sekitaran tahun 1999 sampai 2007. Resep dari Ibu. Saya punya inspirasi ini ingin membangkitkan lagi resep ibu itu yang sudah lama tenggelam. Jadi saya melihat pasar, spesial nasi urap itu tidak ada orang yang menjual. Tapi kalau mungkin yang lain-lain kan urapnya ada mungkin tapi spesifik nasi urap kan tidak,” sebut Turnoq.

Dia mengatakan semua makanan ini diolah sendiri di dapur mereka dan bebas dari micin. Menurutnya, semua bahan yang digunakan adalah bahan baru dan harus segar. Tunoq mengatakan pemilihan bahan segar dan tanpa micin merupakan hal yang diwajibkan ibunya sejak dulu.

“Kami tanpa micin. Tanpa MSG, tanpa penyedap, tanpa apa pun. Kami murni cuma dari garam, gula plus rempah-rempah. Jadi aman dikonsumsi sama anak-anak juga. Semua makanan kami juga usahakan fresh,” tuturnya.

Ada beragam lauk yang disajikan untuk menemani nasi urap, mulai ayam goreng, ikan sambal, telur dan lainnya. Warung ini buka tiap hari Senin hingga Sabtu mulai pukul 11.00 WIB. Biasanya, makanan bakal ludes sekitar pukul 14.00 WIB.

Harga nasi urap di tempatnya beragam tergantung lauk yang dipilih. Tunoq menjual mulai dari Rp 10 ribu sampai Rp 17 ribu. Setiap harinya, ada 70 hingga 100 porsi yang mereka siapkan dan ludes terjual.

Warung Bang Tunoq ini akan membagikan makanan gratis setiap hari Jumat. Siapapun, kata Tunoq, dipersilakan datang ke warungnya dan mengambil makanan yang sudah disiapkan secara cuma-cuma.

“Jadi khusus kami, setiap hari Jumat itu tidak jualan. Awal mulanya sih saya niat, saya ingin membangkitkan, memotivasi kawan-awan untuk biar ayo kita bersedekah. Awalnya saya sendiri, saya sediakan 200 porsi tiap hari Jumat. Lama-kelamaan alhamdulillah sudah mulai tergerak, ada ya setiap Jumat ‘aku ikut sekian’,” sebut Tunoq.

Bagi-bagi makanan gratis itu dilakukan Tunoq pada bulan kelima setelah warungnya buka. Dia mengaku awalnya hanya membagi makanan gratis berupa nasi urap dan telur dibelah dua. Namun kini, kata Tunoq, makanan gratis itu berisi nasi urap lengkap dengan telur bulat ataupun ayam goreng.

“Jadi kan kita jangan apa, penjualan kita meningkat malah porsi sedekah kita menurun kan gitu. Penjualan meningkat, sedekah pun ditingkatkan juga,” ujar Tunoq.

Tunoq mengaku senang bisa berbagi kepada orang-orang. Dia mengatakan sedekah tidak membuat rugi. Malah, katanya, saat ini banyak orang yang ikut bersama membagi makanan gratis lewat warungnya.

“Alhamdulillah sampai detik ini, saya alhamdulillah nggak rugi, karena di samping Allah yang bantu kita, teman-teman kita juga support,” ujar Tunoq.

Tunoq menyebut sedekah nasi urap itu diberikan bagi siapa yang datang ke tempatnya di hari Jumat. Sebagian lagi, katanya, diserahkan ke masjid, perkumpulan mualaf center dan lain-lain.

Terakhir, Tunoq berpesan kepada semua orang agar tidak pernah coba-coba memakai narkoba. Dia mengaku tak ingin ada orang lain yang merasakan kelamnya dunia narkoba yang kini sudah ditinggalkannya jauh-jauh.

“Itu hanya menghancurkan masa depan dan bukan hal mudah keluar dari lingkaran itu. Tetap kalian sayangi keluarga jauhi narkoba dan tetap ingat pada Allah,” ujar Tunoq.

Artikel : Detik.com

Related posts