Berbagisemangat.com – Tewasnya seorang siswa SMP di Kabupaten Ciamis diduga setelah menenggak minuman keras (miras) racikan pada Selasa (1/5/2018), menjadi kado pahit bagi dunia pendidikan Ciamis di Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2 Mei.
“Dengan kejadian ini kami jelas sangat prihatin, apalagi ini masih di hari pendidikan nasional. Terlebih anak ini baru selesai mengikuti UNBK dan menjadi harapan bagi orang tuanya,” ujar Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Ciamis Wawan S Arifien saat ditemui di kantornya Kamis (3/5/2018).
Menurut Wawan, masalah miras ini tidak hanya bisa diselesaikan oleh pihak sekolah saja. Karena tugas pendidikan itu melibatkan orang tua dan masyarakat. Karena di sekolah memiliki keterbatasan untuk memperhatikan siswa ketika di luar sekolah.
Perilaku negatif siswa juga dipengaruhi oleh pergaulan, sehingga perlu juga mengetahui siapa saja dan latar belakang teman bergaulnya.
“Orang tua harus mampu mencari informasi teman-teman anak kita itu. Misal bergaul dengan anak-anak yang kurang bertanggungjawab, sehingga dikhawatirkan terpengaruh,” ungkapnya.
Upaya yang dilakukan Dinas Pendidikan Ciamis, agar setiap sekolah untuk terus memberikan imbauan dan pemahaman tentang bahaya miras, narkoba dan merokok. Karena menurut Wawan sebelum terjerumus kepada miras sebelumnya mencoba-coba rokok.
Wawan juga menginstruksikan kepada setiap Kepala SMP untuk berkoordinasi Polsek setempat, baik untuk kemanan maupun penyuluhan terhadap bahaya miras dan narkoba.
“Dulu itu ada Polisi Keamanan Sekolah (PKS), itu akan kami giatkan kembali. Paling tidak mereka bisa mengingatkan kepada teman-temannya yang lain,” jelasnya.
Dikatakan Wawan, secara psikologis pada usia SMP lebih ingin tampil dan coba-coba. Sehingga bisa saja mencoba hal-hal yang negatif. Untuk mengatasinya harus disalurkan dibimbing ke hal positif, seperti dalam berorganisasi.
“Harapan kepada orang tua dan masyarakat agar melindungi anak bersama-sama. Juga hal lainnya dalam penggunaan smartphone. Pengamalan agama juga harus ditingkatkan,” pungkasnya.