SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo Ciptakan Aplikasi Belajar Bahasa Isyarat

Berbagisemangat.com – Tim SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo menciptakan aplikasi belajar bahasa isyarat dalam kompetisi UBS Youth Convention DIG IDEA 2018.

Ide ini berawal dari keinginan tim SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo, untuk mencari solusi komunikasi antara tuna rungu dan masyarakat awam. Mereka menyebutnya sebagai Teman Tuli dan Teman Dengar. Tim ini lalu mengembangkan ide aplikasi yang mereka beri nama Deaf Helper.

“Karena keterbatasan lingkungan kita, kita belum mau dan belum bisa berkomunikasi dengan Teman Tuli. Ini merupakan sebuah inovasi agar Teman Dengar bisa berbicara dengan Teman Tuli,” jelas Indah Mutiarafani (16).

Demi pemahaman personal serta perolehan data riset yang lebih lengkap, tim SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo bekerja sama dengan Komunitas Aksi Tuli Sidoarjo.

Lewat riset tersebut, mereka makin meyakini bahwa Deaf Helper sangat dibutuhkan, utamanya di Sidoarjo, karena jumlah tunarungu di sana sebanyak 15% dari keseluruhan penduduk, sedangkan di Surabaya hanya 0,74%.

“Kami lebih ke konsep perbedaan. Teman Tuli itu kosakata mereka tidak sesuai kaidah kebahasaan. Jadi kalau Teman Dengar berkomunikasi sesuai SPOK, Teman Tuli terbalik-balik,” kata Amelia Kurniasari (16).

Setiap daerah juga memiliki bahasa isyarat yang berbeda-beda, Deaf Helper sendiri mengikuti bahasa isyarat Sidoarjo dan Surabaya. Idenya, nanti ketika aplikasi dibuka, pilih Anda akan mendaftar sebagai Teman Dengar atau Teman Tuli.

Teman Tuli bisa menikmati fitur chat, share to care, serta komunitas. Sedangkan Teman Dengar bisa semuanya, ditambah dengan translate, kamus bahasa isyarat dan pengetahuan.

Untuk fitur translate, Teman Dengar tinggal menghadapkan tangan yang sudah membentuk bahasa isyarat ke kamera, lalu aplikasi akan segera memberitahu apa arti isyarat tersebut.

Related posts