Street Art Dakwah: Syiarkan Islam Lewat Tembok

Berbagisemangat.com – Merebaknya fenomena hijrah yang masif di kalangan anak muda menimbukan sejumlah gerakan atau komunitas semakin berkembang ke arah yang lebih positif.

Tengok saja Street Art Dakwah, sebuah komunitas yang hadir mewarnai pecinta seni grafiti bernapaskan Islam.

Munculnya Street Art Dakwah digawangi oleh Sintia Indah yang membentuk komunitas tersebut di Tangerang pada Januari 2017 lalu. Ruli Tayudi, yang kini duduk sebagai Ketua Street Art Dakwah Bandung menemui Sintia untuk mengemukankan keinginannya bergambung dan mengembangkan gerakan kreatif serupa di Kota Kembang.

“Kegiatannya kami sharing isu hangat untuk diangkat ke tembok di jalanan,” kata Ruli.

Awal mula terbentuknya, dari keresahan diri sendiri dan ingin memperluas syiar lewat tembok, karena Indonesia luas dan banyak street artist nya jadi bisa mengajak mereka untuk membuat konten yang positif.

Banyaknya pertanyaan, “gimana caranya biar bisa ikutan berdakwah di tembok?” akhirnya dikumpulkanlah berbagai street artist dari berbagai daerah, yang mereka ini masih proses hijrah, tapi pengen hobi nya itu untuk berdakwah.

Tujuannya adalah untuk mewadahi street artist yg ingin berdakwah lewat karya, juga semoga banyak street artist lainnya yang ikut hijrah dan berdakwah lewat tembok.

Cara ikutnya gampang kok hehe, berkarya yg bernilai dakwah di kota masing-masing lalu tag akun kita @streetartdakwah . Kalau ada jamming lagi insya Allah kita undang dan kabari hehe.

Mereka menggambar di tembok-tembok umum dengan mengantongi izin dari sang pemilik tembok. Street Art Dakwah sudah banyak mewarnai daerah Kopo, Margahayu, Pasupati, dan Kebun Binatang.

“Kami izin terlebih dulu, tidak mungkin asal menggambar,” kata Ruli.

Selama Ramadan, Street Art Dakwah Bandung mengangkat grafiti tentang tauhid dan berbagai macam tulisan dan gambar berpesan positif.

Misalnya saja lettering berbunyi “Katakan Kebenaran Walau Pahit Terdengar”, “Hayu ka Masjid”, atau ayat-ayat suci yang dibahasakan.

Berhubung sekarang era digital, menurut mereka strategi dakwah yang pas memang via ranah visual. Berdakwah, tanpa harus menggurui. Terkadang lewat karya-karya visual bisa tersenyum sambil memuhasabahi diri.

Apalagi dunia visual saat ini sedang banyak digandrungi oleh anak muda. Pas banget deh, menyampaikan dengan bahasa mereka, yaitu bahasa visual.

“Kami berjihad lewat harta melalui ini, menyeru kebaikan lewat grafiti di tembok umum,” kata Ruli

Related posts