Berbagisemangat.com – Asalkan halal, Sulaiman Sulam (34) tak malu meski harus membiayai kuliah magisternya dari hasil menjual sampah. Namun bukan berarti usaha Sulaiman berawal mulus.
Tentangan datang dari sang istri. Pria yang bekerja sebagai guru honorer di SMK Negeri 6 Kota Malang itu diragukan bisa sekolah lagi.
“Istri sempat protes. Gaji berapa mau kuliah S2, tentunya butuh biaya besar,” tandasnya saat berbincang dengan detikcom, Selasa (7/8/2018).
Apalagi mungkin jika Sulaiman kuliah lagi, maka itu akan mengurangi uang belanjanya. Namun Sulaiman tak membalas perdebatan dengan istri dan memilih membuktikan kepadanya bahwa ia mampu.
“Saya diam saja, kemudian saya yakinkan akan mampu bayar tanpa mengambil uang gajian. Karena dari sampah, saya bisa dapatkan sekitar Rp 200-300 ribu tiap bulan,” tuturnya.
Sulaiman menjelaskan, setiap hari ia menyetor sampah di bank sampah sekolahnya. Meski jumlahnya tidak menentu namun bila dikira-kira ayah dua anak itu mengaku mampu mengumpulkan sampah sebanyak 5-10 kg dalam sehari.
“Kalau diuangkan sekitar Rp 25-30 ribu, melihat dari jenis sampahnya. Contoh setor air mineral gelas sekilonya seharga Rp 4.500,” terangnya.
Warga Sukun, Kota Malang itu mengisahkan saat penerimaan siswa baru beberapa waktu lalu, ia mengaku ‘ketiban durian runtuh’ karena dapat mengumpulkan sampah hingga 3 karung. Sebagian besar adalah botol minum calon siswa dan wali murid yang datang ke sekolahnya.
“Berkahnya saldo di bank sampah hari ini Rp 1 juta lebih,” ungkapnya.
Bagi pria asal Flores, Nusa Tenggara Timur itu, seseorang harus membuang rasa malu jika apa yang dilakukannya justru banyak mengundang manfaat. Begitu juga dengan memulung sampah.
“Buat apa malu, tapi kembali kepada diri masing-masing. Sampah ini uang besar menurut saya. Dan ini bisa dilakukan bukan hanya saya, juga oleh orang lain,” tandasnya.