Tahu Orang Tuanya Sembunyikan Penyakit Mematikan Pada Dirinya, Bocah Ini Tulis Surat Mengharukan

Berbagisemangat.com – Seorang anak bernama Khusnil dari India bermimpi menjadi ahli Zoologi, akan tetapi ia tidak tahu ada penyakit mengerikan menderanya.

Ia didiagnosis dengan penyakit tumor otak yang tidak dapat disembuhkan. Orang tuanya yang mengetahui hal itu menyembunyikan kebenaran ini dari putranya hingga ia meninggal.

Akan tetapi siapa sangka anak ini telah mengetahuinya dan meninggalkan catatan mengharukan untuk kedua orang tuanya.

Ketika meninggal, air mata mengalir dari wajah ibunya Namrata Pandya, di tempat tidur anaknya yang penuh dengan poster binatang dan alam liar.

Putranya begitu ceria, dan penuh bahagia seminggu sebelum ia meninggal.

Khushil meninggal pada bulan September, tahun saat ia punya peluang enam hingga sembilan bulan untuk hidup. Ia didiagnosis dengan Diffuse Intrinsic Pontine Glioma (DIPG) yang langka dan menyerang sekitar 30 anak per tahun.

Namrata yang hancur dan suaminya Bhavesh (43) memutuskan untuk tidak mengatakan kepada putra mereka bahwa dia sedang sekarat karena tak ingin membuatnya sedih.

Tapi kemudian Namrata menemukan buku harian putranya di lemari bukunya dengan tulisan tangannya yang dibuat setelah diagnosis pertamanya pada Maret 2015.

Dalam tulisannya ia menuliskan, “Sejak hari pertama, saya tahu konsekuensinya.”

Dalam beberapa waktu, ibunya menangis bahwa selama ini bukan orang tuanya yang mencoba menutupinya. Akan tetapi, anak 14 tahun inilah yang menutupi semuanya.

Satu baris kalimat yang menegaskan pada orang tuanya bahwa sejatinya Khusnil sudah mengetahui penyakitnya sejak lama.

Dia bahkan tidak memberitahukan siapa pun karena tidak ingin membuat orang tuanya atau siapapun menderita.

“Kami pikir kami melindungi Khushil, tetapi sebenarnya dia adalah orang yang melindungi kami, yang merupakan ciri khas dari anak laki-laki yang penuh kasih dan perhatian,” kata Namrata.

Namrata selalu ingin menjadi seorang ibu dan sangat gembira ketika dia melahirkan Khushil pada 8 Desember 2002.

Kehidupan yang bahagia itu berubah ketika Khushil melakukan pemeriksaan ahli kacamata pada 24 Maret 2015 karena ia memiliki mata juling pada mata kirinya.

Khushil kemudian dirujuk ke rumah sakit lokal, di mana dia melakukan scan MRI keesokan paginya.

Saat diperiksa ternyata Khusnil menderita penyakit kanker otak langka yang membuat hidupnya tidak bisa bertahan lama.

Namun ayah dan ibunya sepakat untuk tidak memberitahukan hal itu pada Khsunil hingga akhirnya pada 4 September 2017 ia meninggal.

“Ia tampak begitu damai seperti sedang tidur. Tapi rasanya seperti dunia telah berhenti dan aku kehilangan cahaya hidupku.” tutup Namrata.

Related posts