Ini Alasan Gadis Muda di Sulsel Mau Menikah dengan Duda 60 Tahun

Berbagisemangat.com – Seorang duda 60 tahun asal Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan (Sulsel), bernama Aman (60), mempersunting Sartika, gadis usia 21 tahun asal Kabupaten Pangkep. Apa alasan Sartika mau menerima lamaran Aman?

“Saya tidak mau melihat orang tua saya susah membiayai saya. Saya juga berharap dengan berkeluarga, saya bisa bantu mereka dan adik-adik saya nantinya. Saya tidak pernah merasa dipaksa karena memang saya mengerti kondisi orang tua saya,” kata Sartika saat ditemui detikcom, Kamis (04/06/2020).

Sartika yang merupakan anak dari pasangan Daeng Sanrang (50) dan Dahlia (38) adalah anak kedua dari 10 orang bersaudara. Sementara kakak pertamanya juga sudah berkeluarga.

Sartika sendiri hanya mampu mengenyam pendidikan sampai kelas 5 Sekolah Dasar (SD) karena ketidakmampuan biaya. Orang tua Sartika hanya bekerja sebagai pemulung plastik keliling yang hanya berpenghasilan pas-pasan.

Meski terpaut usia yang jauh dengan suaminya, Sartika mengaku tetap bahagia. Baginya, kebahagiaan orang tua jauh lebih penting dari sekadar mempertahankan egonya yang mana anak seusianya masih ingin bebas. Ia pun menepis jika keinginan menikah itu dipaksakan oleh orang tuanya.

“Bagi saya itu kebahagiaan orang tualah yang utama. Lagi pula, suami saya ini orangnya juga baik dan sabar. Yah mudah-mudahan bisa jaga dan bahagiakan saya kelak. Tidak masalah itu soal umurnya, apa lagi kan masih ada juga hubungan keluarga,” lanjutnya.

Baik Aman maupun Sartika, tidak pernah menyangka, jika pernikahan mereka itu bisa viral di media sosial dan banyak mendapat tanggapan dari warganet. Keduanya juga berharap, agar warga menilai pernikahan mereka sebagai hal yang wajar-wajar saja dan tidak dilebih-lebihkan.

“Iya tidak sangka juga (viral) begini. Banyak komentar-komentar aneh-aneh dan tidak benar saya lihat. Makanya saya minta yah wajar-wajar saja. Namanya jodoh, itukan rahasia Allah yang tidak bisa diterka sebelumnya,” ujar Sartika.

Saat masih sekolah hingga beranjak remaja, Sartika sudah terbiasa bekerja keras membantu orang tuanya, berkeliling mencari plastik untuk dijual. Namun karena adik-adiknya banyak, ia pun diminta oleh ibunya untuk berada di rumah saja mengurus mereka, sementara ibu bersama bapaknya yang keluar bekerja.

“Dulu dia (Sartika) ini setiap hari keluar bantu saya sama bapaknya. Tapi karena sudah remaja, saya juga kasihan karena kadang dia juga sudah mulai malu-malu. Jadi saya minta dia di rumah saja urus adik-adiknya kan banyak,” kata ibunda Sartika, Dahlia, menambahkan.

Saat keluarga memanantunya datang meminang putrinya, Dahlia mengaku tidak serta merta menerimanya. Ia berkali-kali meminta pendapat Sartika dan juga pihak keluarganya yang lain. Sartika pun tidak pernah menolak dengan lamaran itu, hingga akhirnya ia menerima pinangan itu.

“Saya tidak langsung terima waktu datang mammanu-manu (Meminang), karena walau bagaimanapun kan yang menjalani itu Sartika. Saya sampaikan dulu ke dia, pas dia bilang terima, saya juga terima dan meminta keluarganya datang untuk melamar,” sebutnya.

Sebagai orang tua, Dahlia dan Sanrang berharap pernikahan anak keduanya itu bisa langgeng dan hidup bahagia selamanya. Rencananya, Sartika akan diboyong dan tinggal di kampung suaminya di Desa Mattirodeceng, Kecamatan Lau, Maros.

Artikel : detik.com

Related posts